MERIAH DAN SAKRAL, UPACARA MERTI BUMI MUSTIKANING WARIH WARNAI HARI JADI KALURAHAN GIRIREJO KE-195

girirejo_administrator 30 September 2025 10:20:41 WIB

Girirejo, 26 September 2025 — Lapangan Kalurahan Girirejo dipenuhi oleh seluruh warga masyarakat Kalurahan Girirejo pada hari Jumat siang, 26 September 2025, saat ribuan warga berkumpul dalam acara Upacara Merti Bumi Mustikaning Warih. Kegiatan ini merupakan puncak budaya dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kalurahan Girirejo yang ke-195, yang diikuti oleh tidak kurang dari 1.038 warga dari seluruh padukuhan yang ada di wilayah Kalurahan Girirejo.

Upacara Merti Bumi Mustikaning Warih adalah bentuk ungkapan syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas segala berkah alam, hasil bumi, dan kelestarian sumber air yang menopang kehidupan. Merti bumi, sebagai warisan budaya leluhur, menjadi simbol penting bagaimana masyarakat Girirejo menjunjung tinggi harmoni dengan alam dan sesama.

Dalam acara ini, setiap padukuhan mempersembahkan satu gunungan hasil bumi yang dihias indah dan sarat makna. Gunungan-gunungan tersebut berisi berbagai hasil pertanian lokal seperti padi, sayuran, buah-buahan, hingga jajanan tradisional. Gunungan tidak hanya menjadi persembahan simbolik kepada bumi, namun juga menjadi lambang kekayaan dan keberagaman potensi Kalurahan Girirejo.

Rangkaian upacara diawali dengan kirab budaya yang membawa gunungan dari masing-masing padukuhan, dimulai dari Joglo Darmastuti Payaman Selatan menuju Lapangan Kalurahan Girirejo. Para peserta kirab mengenakan busana adat Jawa lengkap, diiringi dengan gamelan, bregada prajurit dari Kalurahan Girirejo, menciptakan suasana yang meriah namun tetap sakral.

Sesampainya di lapangan, seluruh gunungan ditata membentuk formasi melingkar di tengah lapangan. Prosesi dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dan sesepuh kalurahan. Dalam doanya, disampaikan harapan agar Kalurahan Girirejo selalu dalam keberkahan, ketenteraman, dan dijauhkan dari segala bencana.

Rangkaian upacara diawali dengan kirab budaya yang membawa gunungan dari masing-masing padukuhan menuju Lapangan Kalurahan. Para peserta kirab mengenakan busana adat Jawa lengkap, diiringi dengan gamelan, bregada prajurit, dan kesenian tradisional seperti gejog lesung dan jathilan, menciptakan suasana yang meriah namun tetap sakral.

Sesampainya di lapangan, seluruh gunungan ditata membentuk formasi melingkar di tengah lapangan. Prosesi dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dan sesepuh kalurahan. Dalam doanya, disampaikan harapan agar Kalurahan Girirejo selalu dalam keberkahan, ketenteraman, dan dijauhkan dari segala bencana.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License